Ads 468x60px

Jumat, 01 November 2013

Pantun Bogor

Pantun dalam bahasa Sunda = Carita Pararaton =  Cerita raja-raja.
Pantun Bogor = Cerita Raja-raja khas Bogor.
Pantun Bogor asal mulanya adalah PANTUN PAJAJARAN,  karena ham pir seluruh episode cerita bermuatan kisah-kisah terakhir dari Keluar-ga Besar Kerajaan Pajajaran yang syarat dengan kepahlawanan dan se nandung derita,  karena  intervensi, intimidasi, bahkan embargo ekono mi Banten yg didukung Cirebon + Demak.

Senin, 28 Oktober 2013

Riung Mungpulung Bersama Dahlan Iskan

Masyarakat Jawa Barat dari daerah Bogor, Depok, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Bekasi dan Bandung tumplek di Ballroom Hotel Brajamustika, Bogor. Mereka berkumpul dalam acara riung mungpulung warga Jabar bersama Dahlan Iskan. Acara itu juga merupakan Deklarasi Jajaran Dahlan Iskan (JaDi).

Selasa, 03 September 2013

Kujang Badak

Kujang badak dipergunakan oleh para Pangwereg, Pamatang, Panglongok, Palayang, Pangwelah, Baresan, Parajurit, Paratutup, Sarawarsa, dan Kokolot.

Kujang Bangkong

Jenis kujang bangkong dipergunakan atau dibawa oleh Guru Sekar, Guru Tangtu, Guru Alas, dan Guru Cucuk.

Kujang Naga

Jenis kujang naga dipergunakan oleh para Kanduru, Para Jaro (Jaro Awara, Jaro Tangtu, dan Jaro Gambangan).



Kujang Jago

 
 Kujang jago, hanya boleh dimiliki oleh orang yang mempunyai status setingkat Bupati, Lugulu, dan Sambilan

Kujang Kuntul

Jenis kujang kuntul hanya dipergunakan oleh para Patih (Patih Puri, Patih Taman, Patih Tangtu, Patih Jaba, dan Patih Palaju) dan Mantri (Mantri Majeuti, Mantri Paseban, Mantri Layar, Mantri Karang, dan Mantri Jero).

Senjata Tradisional Orang Sunda

Jawa adalah salah satu dari 5 pulau besar yang ada di Indonesia. Sebenarnya pulau ini tidak hanya merupakan “daerah asal” orang Jawa semata karena di sana ada orang Sunda yang berdiam di bagian barat Pulau Jawa (Jawa Barat). Mereka (orang Sunda) mengenal atau memiliki senjata khas yang disebut sebagai kujang. Konon, bentuk dan nama senjata ini diambil dari rasa kagum orang Sunda terhadap binatang kud hang atau kidang atau kijang yang gesit, lincah, bertanduk panjang dan bercabang, sehingga membuat binatang lain takut.

Kujang Ciung

Karakteristik sebuah kujang memiliki sisi tajaman dan nama bagian, antara lain : papatuk/congo (ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih (lekukan pada bagian punggung), tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut) dan mata (lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak). Selain bentuk karakteristik bahan kujang sangat unik cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam.

Kujang, Jati Diri Urang Sunda


Kujang, senjata tradisional Jawa Barat yang awalnya dijadikan alat berladang. (Ilham Krismansyah)
Menyinggahi sanggar kerja Kujang Pajajaran di sudut timur Bogor, saya merasakan hawa panas luar biasa. Asalnya dari bara arang bambu bersuhu 800 -1.200 derajat Celcius di kejauhan, yang digunakan sang empu kujang Wahyu Affandi Suradinata melebur besi dan baja untuk dijadikan kujang, senjata tajam tradisional khas Tanah Pasundan.

Senin, 02 September 2013

Sejarah Bentuk Kujang

Nilai Kujang sebagai sebuah jimat atau azimat, pertama kali muncul dalam sejarah Kerajaan Padjadjaran Makukuhan dan Panjalu. Tepatnya pada masa pemerintahan Prabu Kudo Lalean(disebut juga Prabu Kuda Lelean di tanah Sunda dan Kerajaan Panjalu Ciamis). Prabu Kuda Lelean / Kudo lalean juga dikenal sebagai Hyang Bunisora dan Batara Guru di Jampang karena menjadi seorang petapa atau resi yang mumpuni di Jampang (Sukabumi).

Bagian-bagian Kujang

Karakteristik sebuah kujang memiliki sisi tajaman dan nama bagian, antara lain : papatuk/congo (ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih (lekukan pada bagian punggung), tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut) dan mata (lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak). Selain bentuk karakteristik bahan kujang sangat unik cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam.

Kujang

Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.

Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.